Palembang- sedikitnya 10 pengemis dan gepeng
kota palembang, kemarin (18/10) pukul
13.00 Wib mereka melakukan profesinya seperti biasa yang di pusatkan di
lingkungan Masjid Agung palembang.
Ini adalah foto salah satu pengemis
di Ibu kota Palembang tepatnya di lingkungan Masjid Agung,yaitu bapak Aing
berusia 50 tahun,masih banyaknya pengemis seperti ini di jalan-jalan karena disebabkan
faktor keuangan yang sangat sulit yang diderita oleh kaum kecil dan kurangnya
pengalaman pendidikan menyebabkan banyaknya pengangguran yang melakukan
pekerjaan sebagai seorang peminta-minta di jalan atau disebut juga pengemis
jalanan.
Krisis ekonomi pengemis sungguh dapat di
bilang fenomenal, Mungkin bisa di bilang sebuah fenomena krisis ekonomi
ditengah peradaban yang serba moderen, berdalih hanya karena tidak ada lahan
pekerjaan ,kuranganya keterampilan, karena kondisi fisik yang tak sangup lagi
bekerja.
Mereka lebih enjoy dan suka dengan
cara yang praktis, bahkan pekerjaan sebagai seorang pengemis sudah mendarah
daging sampai ke anak cucu mereka.
Masyarakat sering dibodohi dengan
wajah dan tinggkah mereka yang melas dan seperti orang kelaparan, demi meraup
uang dengan cara gampang dan praktis.
Dari salah satu sumber yang saya
dapatkan yaitu Bapak Aing 50 tahun, pengemis asal Gandus Kota Palembang,yang
memiliki 1 orang putri ini ketika di jumpai oleh kami tanpa malu-malu beliau
mengatakan, tujuan dia melakukan pekerjaan sebagai seorang peminta-minta yang
tak lain untuk menghidupi anak dan istri dan untuk membayar sewah rumah yang
cukup besar dengan 1 bulanya 300 ribu rupiah.
Beliau jiga mengaku bahwa
penghasilan yang di dapatkan Bapak Aing setiap harinya adalah 25 ribu rupiah,
uang tersebut digunakanya untuk membeli beras,lauk- pauk,serta membayar sewah
rumah yang berlokasi di gandus
Seperti juga di ungapkanya Profesi yang beliau
lakukan sudah dilakukan sejak 25 tahun yang lalu, alasan beliau melakukan
pekerjaan sebagai peminta-minta karena beliau sudah tidak sanggup lagi
melakukan pekerjaan yang berat, sebelum beliau menggeluti pekerjaan ini beliau
sempat bekerja buruh harian lepas atau bekerja bangunan, bapak Aing pun
mengalami kecelakan yang tragis tepatnya di perut beliau sehingga ia
mendapatkan jahitan yang banyak dan menyebabkan kondisi fisiknya tidak mampu
lagi untuk bekerja dan akhirnya beliau pun memilih pekerjaan dengan
meminta-minta.tuturnya
Selain itu juga lokasi tempat
beliau melakukan pekerjaannya sebagai seorang peminta-minta tidaklah tentu,
terkadang beliau meminta-minta di jembatan Ampera,Lemabang,Palimo, dan tempat
ramai lainya alasan beliau berpindah-pindah lokasi karena seringnya dilakukan
razia besar-besaran,tepatnya pada hari ini beliau melakukan pekerjaannya di
lingkungan Masjid Agung dengan alasa
karena pada hari ini adanya kegiatan yang di lakukan taman kanak-kanak (TK)
se-kota palembang, yang di pusatkan di lingkungan Masjid Agung Palembang,
sehingga banyak masyarakat yang dapat memberikan sedikit rezeki mereka buat
kami, ungkap Beliau
Dengan kondisi seperti ini harusnya
pemerintah harus lebih selektif dan peka terhadap gepeng atau pengemis jalanan,
dari data yang saya dapatkan bahwa pada tahun 2012 pengangguran di indonesia mencapai
±7,61 juta orang dan yang bekerja sebagai pengemis jalan mencapai ± 230 ribu
orang, angka ini benar-benar memperhatinkan,dengan begitu pemerintah haruslah
lebih bekerja keras untuk mengatasi pengganguran dan pengemis jalanan.