Miris memang melihatnya
Bagaimana tidak, di tempat keramaian di waktu sore pada pukul 15.00 wib tanggal
10 Oktober 2012 saya dan teman-teman ingin menikmati suasana jakabaring center
dan sekedar ingin berfoto-foto alhasil yang kami dapatkan adalah banyaknya para
pemuda dan pemudi yang berpacaran di muka umum dengan melakukan hal-hal yang
tidak wajar dan tidak enak untuk dilihat
seperti berpelukan,berpegangan tangan,bahkan hal lain sebagainya, seharusnya kami
dapat menikmati indahnya jakabaring center
tetapi kami malah di sibukkan dengan melihat yang tidak layak untuk
dilihat, begitujuga pada saat di trans musi
atau juga dikenal dengan sebutan TM mahasiswa dan mahasiswi melakukan hal yang
tidak enak untuk di lihat yaitu berpelukan.
Dating,
courtsip , atau lebih dikenal dengan istilah pacaran merupakan hal yang
normal dialami pada masa remaja. Sebagian besar remaja dipastikan akan
mengalami fase dimana mereka akan membina hubungan cinta dengan lawan jenisnya.
Beberapa orang bahkan akan mengalami hubungan pacaran lebih dari satu kali.
Pacaran dapat diartikan sebagai hubungan antara dua individu yang membuat
kesepakatan bersama yang terdiri dari komitmen,intimacy, passion ,
hubungan pacaran merupakan dasar dari perjalanan menuju jenjang pernikahan.
Tujuan dari pacaran itu sendiri adalah untuk menemukan dan mencari pasangan
yang benar-benar tepat untuk dirinya dan kelak akan menjadi pasangan hidupnya
Tetapi
bedanya pada saat ini, buat sebagian para remaja pacaran itu sudah dianggap hal
yang biasa atau sudah di anggap sebagai gaya hidup. Kalau nggak pacaran, dia
sudah di anggap tidak gaul dan tidak laku.
Gaya tiap pasangan berbeda-beda untuk mengekspresikan rasa sayang dan
rasa cinta mereka terhadap pasangan. Kebanyakan yang berani hanya mengungkapkan
kata-kata sayang atau dengan istilah gombal,ada juga yang udah berani
pegang-pegangan tangan. Bahkan ada yang lebih ekstrim nggak merasa segan yaitu
dengan berpeluk-pelukan,lalu merambat lebih jauh dengan berciuman. Wajar saja
kalau tindakan tadi dianggap udah kelewat wajar.
padahal masyarakat indonesia mempunyai adat istiadat. Hal ini terjadi
karena budaya luar yang bersifat negatif sudah meradang di kalangan remaja
misalnya saja menggunakan pakaian yang terbuka aurat, berpacaran yang bersifat
ekstrim, dan sebagainya, hal ini bisa terjadi karena ketidak pedulian
masyarakat terhadap lingkungan sekitar bahkan kurangnya pengawasan dan
pendidikan orang tua terhadap anak-anak mereka sehingga mereka berani untuk
berpacaran yang bersifat ekstrim.
Dari pendapat dari pendapat sebagian orang kalo pacaran zaman sekarang
udah nggak wajar lagi. Apalagi banyak sekarang kejadian pacaran yang udah melewati
batas wajar. “Menurut saya gaya berpacaran zaman sekarang tidak memikirkan
dampak negatifnya yang hanya di pikirkan adalah kenikmatan sesaat mereka”,ujar
Melly (18) Mahasiswai IAIN jurusan
Jurnalistik. berbeda dengan pendapat Nia Mahasiswi IAIN Jurusan jurnalistik
berpendapat bahwa “ Gaya pacaran zaman sekarang terlalu melewati batas, masih
kecil aja udah pegang-pegangan tangan lah,pelukan lah, yang pasti tidak sesuai
norma agama dan adat istiadat, harusnya kan nggak perlu sampai lebay kayak gitu,
kalau sampai terjadi apa-apa karena ulah pacarannya, mau bilang apa,? dan mau
tanggung jawab?? Masih anak ingusan aja udah ngurusin rumah tangga, malah
menurut saya orang pacaran karena saling cinta itu omong kosong terutama yang
masih sekolah dan masih anak ingusan. Intinya orang yang pacaran itu bukan
saling cinta tapi nafsu semata” ungkap Nia jelas
Tetapi tidak semua pacaran itu bersifat negatif seperti juga yang di
ungkapkan oleh Frescha Putri Andini (18) Mahasiswi IAIN Jurusan Ekonomi Islam
(EKI) bahwa pacaran itu banyak juga kok yang bersifat positif seperti pacaran dapat membantu kita dalam pelajaran,
apalagi kalau pacar kita orang yang pintar, pacaran bisa buat saling menjaga
satu sama lain, pacaran dapat memecahkan masalah, apalagi kalu dia orang yang
penuh dengan solusi. Tetapi tergantung pribadi kita masing-masing mau melakukan
budaya pacaran yang bersifat negatif atau positif” ungkap Frescha jelas.
Ada juga beberapa tips agar pacaran aman seperti:
1.
Jangan pernah berduan di tempat gelap,
karena di tempat gelap dapat mengundang untuk berbuat hal-hal yang tidak baik
2.
Orang tua harus tahu siapa pacar kita
dan asal usul dia, agar orang tua tidak khawatir ketika kita jalan bareng
dengan dia
3.
Hindari kencan sampai larut malam,
karena bukan hal yang baik kalau berkencan sampai larut malam
4.
Saling terbuka, mau berbagi satu sama
lain dan perasaan secara terbuka, jujur, mau berterus terang dengan perasaan
kita terhadap tingkah laku pacar. Siap menerima kritik dan kompromi.
5.
Hindari untuk selalu berduaan , karena
pacaran menjadi celah Iblis untuk mempengaruhi kita berbuat dosa, cela sedit
apapun, akan membuat Iblis masuk untuk membuat kita berbuat dosa
Tetapi semua
itu tergantung pribadi kita masing-masing seperti halnya pepatah mengatakan: “Janganlah kamu menjadi serupah di dunia ini, tetapi berubahlah
oleh pembaharuan dirimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:
apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurnah”.
Dari sini
diharapkan bahwa Jadikanlah budaya pacaran yang bersifat positiif, agar dapat
perlahan mengubah pola pikir para generasi muda dalam bertindak, walau kita
tahu di zaman serba moderen ini banyaknya budaya luar yang bersifat negatif dan
positif, jadi ambilah budaya luar yang bersifat positif dan tetap teguh pada
budaya kita sendiri agar menjadi pemuda yang punya pemahaman akan budaya luar
dan budaya bangsa sendiri, serta peduli terhadap kehidupan dan menghasilkan jiwa muda yang bermutu.
*NISA*
*NISA*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar