Selasa, 30 Oktober 2012

LANGKAH SANG PENGEMIS JALANAN


Palembang- sedikitnya 10 pengemis dan gepeng kota palembang, kemarin (18/10)  pukul 13.00 Wib mereka melakukan profesinya seperti biasa yang di pusatkan di lingkungan Masjid Agung palembang.
 
            Ini adalah foto salah satu pengemis di Ibu kota Palembang tepatnya di lingkungan Masjid Agung,yaitu bapak Aing berusia 50 tahun,masih banyaknya pengemis seperti ini di jalan-jalan karena disebabkan faktor keuangan yang sangat sulit yang diderita oleh kaum kecil dan kurangnya pengalaman pendidikan menyebabkan banyaknya pengangguran yang melakukan pekerjaan sebagai seorang peminta-minta di jalan atau disebut juga pengemis jalanan.
             Krisis ekonomi pengemis sungguh dapat di bilang fenomenal, Mungkin bisa di bilang sebuah fenomena krisis ekonomi ditengah peradaban yang serba moderen, berdalih hanya karena tidak ada lahan pekerjaan ,kuranganya keterampilan, karena kondisi fisik yang tak sangup lagi bekerja.
             Mereka lebih enjoy dan suka dengan cara yang praktis, bahkan pekerjaan sebagai seorang pengemis sudah mendarah daging sampai ke anak cucu mereka.
              Masyarakat sering dibodohi dengan wajah dan tinggkah mereka yang melas dan seperti orang kelaparan, demi meraup uang dengan cara gampang dan praktis.
              Dari salah satu sumber yang saya dapatkan yaitu Bapak Aing 50 tahun, pengemis asal Gandus Kota Palembang,yang memiliki 1 orang putri ini ketika di jumpai oleh kami tanpa malu-malu beliau mengatakan, tujuan dia melakukan pekerjaan sebagai seorang peminta-minta yang tak lain untuk menghidupi anak dan istri dan untuk membayar sewah rumah yang cukup besar dengan 1 bulanya 300 ribu rupiah.
                 Beliau jiga mengaku bahwa penghasilan yang di dapatkan Bapak Aing setiap harinya adalah 25 ribu rupiah, uang tersebut digunakanya untuk membeli beras,lauk- pauk,serta membayar sewah rumah yang berlokasi di gandus
               Seperti juga di ungapkanya Profesi yang beliau lakukan sudah dilakukan sejak 25 tahun yang lalu, alasan beliau melakukan pekerjaan sebagai peminta-minta karena beliau sudah tidak sanggup lagi melakukan pekerjaan yang berat, sebelum beliau menggeluti pekerjaan ini beliau sempat bekerja buruh harian lepas atau bekerja bangunan, bapak Aing pun mengalami kecelakan yang tragis tepatnya di perut beliau sehingga ia mendapatkan jahitan yang banyak dan menyebabkan kondisi fisiknya tidak mampu lagi untuk bekerja dan akhirnya beliau pun memilih pekerjaan dengan meminta-minta.tuturnya
              Selain itu juga lokasi tempat beliau melakukan pekerjaannya sebagai seorang peminta-minta tidaklah tentu, terkadang beliau meminta-minta di jembatan Ampera,Lemabang,Palimo, dan tempat ramai lainya alasan beliau berpindah-pindah lokasi karena seringnya dilakukan razia besar-besaran,tepatnya pada hari ini beliau melakukan pekerjaannya di lingkungan Masjid Agung dengan  alasa karena pada hari ini adanya kegiatan yang di lakukan taman kanak-kanak (TK) se-kota palembang, yang di pusatkan di lingkungan Masjid Agung Palembang, sehingga banyak masyarakat yang dapat memberikan sedikit rezeki mereka buat kami, ungkap Beliau
             Dengan kondisi seperti ini harusnya pemerintah harus lebih selektif dan peka terhadap gepeng atau pengemis jalanan, dari data yang saya dapatkan bahwa pada tahun 2012 pengangguran di indonesia mencapai ±7,61 juta orang dan yang bekerja sebagai pengemis jalan mencapai ± 230 ribu orang, angka ini benar-benar memperhatinkan,dengan begitu pemerintah haruslah lebih bekerja keras untuk mengatasi pengganguran dan pengemis jalanan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar